Bisa Dicoba! 10 Bisnis Ini Laris Manis Saat Pandemi Virus Corona
Pandemi virus corona
(Covid-19) berdampak pada bisnis seluruh sektor di dunia. Namun, ada beberapa
sektor yang mampu bertahan.
Bisnis.com, JAKARTA
– Krisis akibat virus COVID-19 telah menghancurkan berbagai sektor bisnis dan
ekonomi. Namun, di balik keganasan pandemi ini, masih ada sebagian kecil
entrepreneur yang justru melihat peluang untuk dikembangkan.
Berbagai inovasi terus dilakukan sehingga bisnis
yang dijalankan bisa tetap survive dan bertahan di tengah krisis Covid-19 ini.
Yuswohady, Managing Partner Inventure dalam laporannya menyebutkan sedikitnya
terdapat 50 inovasi yang dilakukan perusahaan untuk bertahan bahkan menyalip
para pesaingnya di tengah krisis.
Berikut 10 ide inovasi paling sederhana yang
dapat diikuti oleh para pelaku usaha kecil dan menengah seperti dikutip
dari The 50 Survival
Innovation Ideas That Matter dari Inventure Knowledge.
1. “Kopi Seliter” @Home
Di saat semua orang di rumah, konsumsi produk
kuliner rumahan family-size package meningkat. Hal ini dimanfaatkan oleh
pemilik coffee shop untuk membuat produk yang bisa dinikmati di rumah bersama
keluarga. Pemain lokai seperti Kopi Tuku, Kopi Toko Djawa dan Bahagia Kopi
mengeluarkan varian “Kopi Seliter” untuk segmen konsumen yang ingin menikmati
kopi di rumah.
2. Travelogistics
Perusahaan travel terpuruk dengan pemberlakuan
PSBB. Maka perusahaan seperti Cititrans, Daytrans dan Big Bird harus melakukan
survival innovation agar tidak gulung tikar dengan beralih fungsi dari
mengantar penumpang ke mengantarkan barang. Layanan kirim paket, same-day
delivery, dan jemput paket menjadi unggulan saat ini. Istilah Travelogistic
menjadi strategi utama mereka menciptakan revenue stream di tengah amukan wabah.
3. On-Demand Cleaning Services
Selama wabah permintaan terhadap produk/layanan
kesehatan meningkat pesat. Ini merupakan peluang bagi sektor perhotelan dengan
melakukan utilisasi aset yang mereka miliki yaitu kompetensi di bidang
housekeeping khususnya cleaning services. Maka Hotel Teraskita (by Dafam) dan
Hotel Ambhara meluncurkan layanan “on-demand cleaning service” dengan label
kebersihan prima “berkelas hotel” ke rumah-rumah.
4. Home Leisure Wear
Pembelian produk fesyen kian turun kala
masyarakat tidak keluar rumah. Tapi brand fesyen tak kehilangan akal. Mereka
mendorong tren “homeleisure wear” walaupun di rumah tapi pakaian tetap
fashionable karena bisa dipamerkan via Instagram.
Brand global H&M misalnya, membesut campaign
#AtHomeWithHM mempromosikan produk fesyen pajama & loose style. Ketika
hashtag #OnePajamaForTheWholeCNY booming viral saat tahun baru Cina, Dodococo
brand fesyen, menggelar campaign #WorkFromHome dan #PajamaChallenge.
5. “Untouchable” Product
Penyebaran virus corona yang cepat membuat semua
orang menjadi was-was untuk bersentuhan dengan apapun. Contactless lifestyle
akan menjadi new normal. Maka TOTO mengeluarkan produk sanitary yang
memungkinkan penggunanya tidak perlu memegang atau menekan tombol apapun ketika
menggunakannya. Ditambah dengan fitur ultraviolet yang membuat penggunanya
lebih aman terhindar dari bakteri. Inovasi ini merupakan respon terhadap
perubahan perilaku konsumen saat wabah merebak.
6. Coronassurance for Fear Customers
Walaupun daya beli menurun, namun saat ini
asuransi kesehatan merupakan salah satu yang sangat dibutuhkan oleh konsumen.
Untuk memproteksi konsumen dari Covid-19, AstraLife mengeluarkan produk
asuransi yang memproteksi nasabahnya dari penyakit ancaman Covid-19. Ditambah
dengan fitur online yang memungkinkan nasabah membeli asuransi tanpa ke luar
rumah, survival innovation ini menjadi penyelamat perusahaan asuransi.
7. Frozen Food Is the New Normal
Permintaan produk frozen food semakin meningkat
di kala mereka tak bisa berpergian ke luar rumah. Apalagi emak-emak milenial
memang tidak piawai memasak, sehingga mereka memasak yang mudah-mudah (simple
cooking). Kondisi ini dimanfaatkan Es teler 77 dan Hokben untuk mengeluarkan
varian produk frozen dan “ready to eat” untuk mengantisipasi pelanggan dine-in
yang terus merosot.
8. WFH = “Work from Hotel”
Staycation akan menjadi new normal pasca
Covid-19. Karena itu hotel seperti The Trans di Bandung menawarkan paket
staycation dengan konsep “Pay Now, Save More“, bayar sekarang untuk menginap 3
bulan ke depan setelah Covid-19 lewat, dengan diskon yang sangat menarik.
Begitu juga hotel-hotel di Bali menawarkan paket “Work from Hotel” dengan
bargain price yang tak bisa ditolak konsumen. Sementara aplikasi penyewaan
properti Travlio menawarkan “Work from Apartment“.
9. Beauty On-Demand
Ketika konsumen harus tinggal di rumah dan tak
bisa mengunjungi klinik kecantikan untuk mendapatkan treatment, maka beberapa
klinik kecantikan melakukan strategi jemput bola menyambangi pelanggan. Salah
satunya adalah ERHA yang meluncurkan beberapa layanan mulai dari drive-thru
treatment dimana konsumen bisa melakukan suntik vitamin C di mobil, virtual
consultation, hingga membeli produk mereka secara online dan dikirim ke rumah.
10. Resto Experience @ Home
Sektor resto & kafe paling terdampak oleh
Covid-19 karena tidak ada konsumen yang dine-in. Karena itu mereka melakukan
survival innovation menghadirkan “resto experience” di rumah konsumen. Magal,
Raa Cha dan Shabu Jin menghadirkan layanan home delivery “BBQ at home”. Mulai
dari bahan makanan, condiment, sampai alat masak dan piringnya semua disediakan
dan dikirim ke rumah.


0 komentar