Filosofi Botol dan Batu
Seorang
pakar manajemen waktu tengah berbicara kepada suatu kelas mahasiswa bisnis muda
dan ambisius untuk menyampaikan suatu pokok pikiran, dia menggunakan ilustrasi
yang tak akan pernah mereka lupakan. Sambil berdiri di depan kelompok itu ,dia
berujar ,”Ok, Waktu untuk Kuis”. Dia mengeluarkan sebuah botol bermulut lebar
berukuran 1 Galon dan meletakan nya di atas meja di depannya . Lalu dia
mengeluarkan kira-kira dua belas batu sebesar kepalan tangan dan dengan
hati-hati memasukannya sekaligus ke dalam botol.
Ketika
botol itu terisi sampai ke atas dan tidak ada batu lagi yang bisa masuk ke
dalamnya, dia bertanya , “ apakah botol ini penuh ?” setiap orang dalam kelas
itu menjawab “ya” . Kemudian dia bertanya,”Benarkah ?” Dia mengulurkan
tangannya ke bawah meja dan mengeluarkan seember kerikil.Lalu dia menumpahkan
beberapa kerikil itu ke dalam botol dan mengocok botol itu ., menyebabkan
butiran-butiran kerikil bekerja sendiri turun masuk ke dalam sela-sela di
antara batu-batu besar itu.
Lalu
dia bertanya pada kelompok mahasiswa itu sekali lagi, “Apakah Botol ini Penuh ?”
Saat itu perhatian seluruh kelas terpusat padanya “mungkin tidak”, jawab salah
seorang dari mereka .”BAGUS!”Jawabnya. Dia mengulurkan tangannya ke bawah meja
dan mengeluarkan seember pasir.Dia mulai menumpahkan pasirnya ke dalam botol ,
dan Pasir itu memenuhi semua ruang yang tersisa di antara batu-batu dan kerikil
itu . Sekali lagi dia mengajukan pertanyaan :”Apakah botol ini penuh?”
“Tidak
!” teriak seluruh kelas. Sekali lagi katanya, “Bagus!” Lalu dia mengambil
sekendi air dan mulai menuangkannya ke dalam botol itu terisi hingga tepi mulut
botol.
Kemudian dia memandang kelas itu
dan bertanya, “Apa maksud dari ilustrasi ini ?” seorang mahasiswa yang rajin
dan bersemangat mengangkat tangannya dan katanya “Maksudnya adalah , Seberapa
pun penuhnya jadwal anda,jika anda mencoba dengan sungguh sungguh keras, anda selalu bisa memasukan beberapa
hal lagi ke dalamnya ”
“Bukan”, jawab si pembicara , “Bukan
itu maksudnya kebenaran yang diajarkan ilustrasi tadi kepada kita adalah :
kalau anda tidak memasukan batu-batu yang besar lebih dulu, anda tidak akan
pernah membuat semuanya masuk".
Apakah “Batu-batu besar itu”dalam
hidup anda ? proyek yang ingin anda selesaikan ? waktu dengan orang-orang yang
anda cintai ? Iman anda, Pendidikan anda, Keuangan anda ?suatu perkara ?
mengajar atau menasehati orang lain ? Ingatlah untuk memasukan batu-batu besar
itu lebih dulu, atau anda tidak akan pernah membuat semuanya masuk."
Maka nanti malam, atau pagi hari
ketika anda merefleksikan cerita pendek ini ,tanyakan pada diri anda sendiri
pernyataan ini: Apakah “Batu-batu besar “ itu dalam hidup atau bisnis saya ?
Lalu masukan itu terlebih dahulu ke dalam botol anda.(MICHEAL LeBOEUF: 2002) .
Kesimpulan
Terkadang ketika kita memiliki keinginan untuk melakukan banyak hal, akan tetapi seringkali beberapa hal penting dalam hidup kita di kesampingkan, di perlukan sebuah manajemen skala prioritas dalam mengatur kehidupan kita. Hal itu penting , karena untuk melakukan sesuatu yang lebih, kita harus memiliki fondasi yang kuat di mana kebutuhan pribadi kita telah terpenuhi , dan kita bisa memiliki sumber daya yang lebih untuk berbagi dan melakukan hal-hal yang kita inginkan, jika tidak , besar kemungkinan banyak hal yang ingin kita lakukan dalam hidup tidak terlaksana dengan optimal.
Kesimpulan
Terkadang ketika kita memiliki keinginan untuk melakukan banyak hal, akan tetapi seringkali beberapa hal penting dalam hidup kita di kesampingkan, di perlukan sebuah manajemen skala prioritas dalam mengatur kehidupan kita. Hal itu penting , karena untuk melakukan sesuatu yang lebih, kita harus memiliki fondasi yang kuat di mana kebutuhan pribadi kita telah terpenuhi , dan kita bisa memiliki sumber daya yang lebih untuk berbagi dan melakukan hal-hal yang kita inginkan, jika tidak , besar kemungkinan banyak hal yang ingin kita lakukan dalam hidup tidak terlaksana dengan optimal.
0 komentar